Headlines News :

iklan

Home » » Story Style : Antara Gaya Dan Smart Shopper

Story Style : Antara Gaya Dan Smart Shopper

Written By Unknown on Wednesday, November 7, 2012 | 7:05 AM

Perkembangan mal sangat pesat, terutama di Jakarta. Berbagai mal menghadirkan berbagai kebutuhan berbelanja yang super lengkap, dengan ratusan brand–brand yang membuat 'kalap'.
Menemui beberapa remaja gaul Jakarta, selain berbincang mengenai selera fashion, kami juga berbincang mengenai hobby shopping mereka. Masing–masing di antaranya punya cara untuk berbelanja bijak atau meredam nafsu shopping. Tetapi sebagian lagi nampak pasrah…what happen will be will be, meski kartu kredit sudah overlimit.
Tessa Fedilla (26 Tahun), Fashion Stylist
Saat bertemu dengannya, Vemale langsung terpesona dengan tas yang menggantung di pundaknya, dengan warna orange mencolok dan detail tengkorak–tengkorak kecil bersusun menunjukan kesan unik.
“Aku lebih suka street style yang agak edgy. Lebih suka yang loose dan asimetris. Jadi nggak terlalu ketat, enak aja dipakenya. Aku sendiri nggak terlalu ngikutin fashion yang penting nyaman dipake. Sama aku tuh orangnya nggak suka yang matching lebih suka nabrak-nabrak warna,” ucap perempuan yang tidak menyukai gaya formal ini.
Hari itu Tessa mengenakan koleksi butik pribadinya Misshoundstooth yang diakunya memiliki style yang kurang lebih sama dengan ego fashionnya, yaitu gaya street style dan cenderung tabrak warna dan motif. Memiliki lini fashion pribadi merasa menjadi keuntungannya, karena sejak itu ia lebih memilih mengenakan koleksi pribadinya ketimbang berbelanja dan menghabiskan uang.
“Karena udah punya lini brand sendiri, belanja udah hampir jarang banget. Sekarang lebih wise belanjanya. Kalo lagi trend apa, aku bongkar- bongkar lemari aja, terus liat apa ada yang masih bisa di mix and match atau dibikin lebih baru,” ucap Tessa yang mengaku selalu 'kalap' untuk urusan belanja aksesoris. Bagi Tessa aksesoris itu bisa saja pelengkap, namun dapat memberikan sentuhan tampilan jadi beda.
Fia (19 tahun) Mahasiswa
Untuk urusan berbusana, gadis remaja ini memang menyukai sesuatu yang bersifat Vintage. Dari motif klasik hingga celana Boogie ataupun high waist jadi koleksi favoritnya.
“Koleksi Vintage banyak juga kok ditemui dimana aja. Mulai Mango, Zara, New Look, Next, bahkan kalo aku hunting di Factory Outlet Bandung gitu, banyak juga yang vintage. Aku suka gaya Vintage karena memang seleranya nyaman di style itu aja,” ucap Fia.
Ketika ditanya mengenai koleksi desainer–desainer muda Indonesia yang menghadirkan ragam gaya Vintage sekarang ini, Fia mengaku banyak yang ia suka, namun tidak jarang juga lebih banyak yang ia tidak suka.
Untuk urusan berbelanja, perempuan ini terbilang belum menemukan cara yang pas untuk meredam hobby shoppingnya.
“Aku agak susah ngeredam belanja, mau bawa or nggak bawa dompet tetep aja ada cara buat belanja. Meski ujungnya pinjem duit temen dulu, besoknya ditransfer sama mama. Pengalaman belanja over budget itu pernah ampe 3 kali. Dikasih kartu kredit dan overlimit, akhirnya sekarang udah diambil dan ngak boleh pake kartu kredit lagi,” tutup Fia sambil tak henti menahan tawanya.
Maureen (16 Tahun) Siswa
Di usia belianya, Maureen nampak terlihat lebih dewasa dengan setelan jas dan tanktop serta legging hitam, kami menemuinya disebuah mal yang ada di Jakarta Selatan. Saat itu bersama seorang sahabat Maureen hendak bergegas pulang selesai berkunjung ke reuni.
“Style fashionku, lebih suka pake blazer, jaket, sama paling tank top, sepatu heels. Aku stylenya bisa berubah-ubah. Bisa kadang tomboy, kadang feminin. Aku juga suka gaya androgyny,” ucap gadis yang kini sedang senang–senangnya mengoleksi blazer dan legging print juga kaos–kaos santai.
Dengan dalaman berwarna ungu terang dipadu blazer biru dengan legging hitam sangat pas dengan sepatu Zara miliknya dengan aksen liuk garis. Ditambah dengan koleksi tas LV kesayangannya yang berukuran besar menemani penampilannya saat itu.
“Aku jarang pake terusan, terlalu girly, ngak begitu suka. Paling banyak jeans, tanktop, semuanya per piece jadi enak mix and match-nya.”
Punya pengalaman menghabiskan uang hingga 3.5 juta hanya untuk membeli kaos–kaos kesukaannya di sebuah acara Midnight Sale membuatnya harus mencari jalan untuk meredam hobi shoppingnya ini.
“Paling bener adalah nggak bawa dompet. Jadi kalo mau beli–beli kan punya alasan tepat, nggak bawa dompet,” ucap gadis yang mengaku menyukai aksesoris cincin two rings style dan aksesoris gaya etnik.
Dianita Tiastuti (25 Tahun), Publicist Film
“Aku orangnya cuek banget, kemana-mana selalu pake sepatu boots, celana warna-warni sama kaos. Paling pake tas yang lucu dan unik, atau bahkan cenderung aneh-aneh. Sekarang sepatunya agak tinggi dikit, karena premier film gini artisnya kan pasti tinggi-tinggi. Makanya aku pake yang sedikit tinggi,” ucap Dian saat ditemui di sebuah acara premier film.
Menggunakan wedges sepatu yang warna-warni, sepadan dengan warna baju yang begitu colorful dan cerah warnanya, sedikit tabrak–menabrak warna tidak masalah baginya.
“Aku memang cenderung colorful dalam berpenampilan. Kalo warna nggak terang jadinya kurang cerah ke kulitku. Sengaja makanya selalu warna-warni,” papar Dian yang sedang senang mengoleksi  rok–rok lucu yang bisa ia padankan dengan koleksi sepatu boots-nya
Berbelanja bijak selalu jadi pilihannya, “Ngak suka barang yang mahal, beli yang murah tapi dapatnya banyak dan juga bisa stylish kenapa nggak? kacamata contohnya aku masih bisa tuh beli yang murah–murah. Di lapak-lapak blok M, ada yang aneh-aneh aku biasanya beli.”

Share this post :

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. story unic - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger